Selasa, 23 Juli 2013

Simple Surround Sound Decoder

Home Theater Sederhana

Home Theater Sederhana
Pengolahan suara surround dari sinyal stereo dengan unit reverb
penunjang teori 
pada prinsipnya sinyal suara surround ( efek mengelilingi )  tidak jauh berbeda  dengan suara aslinya yaitu sinyal stereo, hal ini dihasilkan dalam proses perekaman ketika dua sinyal yang identik dicampur bersama-sama, dengan salah satu sinyal  diumpankan dalam waktu-tertunda dengan jumlah yang kecil dan secara bertahap berubah ( perubahan fasa ). Jumlah tersebut biasanya sama dengan atau kurang dari 20 milidetik dengan linier fasa terbalik. Terkait dalam deret harmonik linier-natural ( dalam nyatanya kombinasi dari semua suara- gema atau suara pantulan adalah efek akuistik ). Bagian dari sinyal output yang tertunda adalah umpan kembali ( pembalik fasa ) dan bergema maka jika rekaman tersebut diputar ulang secara stereo, suara gema akan teredam oleh suara asli, sehingga gambaran tentang ruang akan kabur. Dengan mereproduksi kembali  suara gema, maka akan terbentuk suatu image ruang yang jelas.
Ini berperinsip karena telinga kita tidak menerima suara langsung saja tetapi juga akan menerima suara pantulannya. Waktu suara pantulan terdengar yang mencapai telinga tergantung waktu yang ditempuh oleh suara langsung untuk mencapai  pada titik pantulnya. Sehingga antara telinga kiri dan kanan akan menerima suara yang sama, baik dari suara aslinya maupun dari suara pantulannya.  Jadi sederhananya efek suara surround hanya memunculkan kesan image 3D, yaitu kedalaman pada image suara intinya adalah suatu teknik rekayasa bertujuan agar pendengar seolah-olah berada ditengah-tengah suatu aksi atau konser. Tetap yang harus diperhatikan untuk tataan syestem suara adalah perfect Balance pada speaker utama/speaker depan ( Main speaker ).

Untuk mengembalikan tata suara surround yang terdapat pada rekaman stereo biasa.dapat dilakukan dengan mendeteksi suara yang mengalami pergeseran Fasa, terlebih dalam prosesnya perekaman suara surround tidak membutuhkan perekaman secara khusus dan cocok pada rekaman stereo biasa. Dan untuk mencari suara yang mengalami pergeseran fasa ini ditulis secara matematik sebagai selisih antara sinyal kiri dan kanan (L-R), sinyal tersebut bila dimunculkan pada sebuah media speaker dan di tempatkan dibelakan sebuah ruang dengar maka kita seakan-akan mendapatkan sebuah pemantul dinding suara tepat dititik dimana kita menempatkan speaker tersebut.
untuk menirukan pergeseran fasa pada sinyal suara yang telah dipantulkan, suara surround mengalami pergeseran fasa secara elektronik. Pergeseran suara ini dilakukan dengan memberikan suatu tundaan waktu.

Rangkaian-rangkaian yang dibutuhkan membuat decoder 5.1 Channel ( surround )
1. Rangkaian  Buffer depan ( input )
2. Rangkaian L-R
3. Rangkaian lowpass dan bandpass filter
4. Rangkaian Delay
5. Rangkaian peredam noise untuk section L-R, delay dan bandpass filter ( sinyal surround )
6. Rangkaian Spech voice filter untuk center section.

Berikut skematicnya : ( menyusul )

Semoga Bermanfaat

Salam
CSM